Senin, 01 September 2008

Dikirim Traveling pada Agustus 29, 2008 oleh setyawan2000id
Off-Road Trabas Bandung-Ujung Genteng

DISURVEI PAKAI CESNA


Tanjakan bukit. Suzuki TS lebih sip


Awas, mesin kesiram air laut


Muara Cikaso. Dua perahu digandeng buat ngangkut motor


Muara Cikarang Bolong. Motor digotong


Muara Cibuni. Masih bisa dilibas


Frans Tanujaya (depan) jadi pengawal

Udara dingin Bandung Selatan nggak menyurutkan adrenalin peserta. Dengan semangat pejuang ・5 memulai petualangan. Makin asyik, rute kali ini membuka jalur baru. Sebelumnya, menempuh Bandung-Pangandaran atau Tasikmalaya. Sekarang, Bandung-Ujung Genteng.

Sekitar 65 peserta ikutan. Dominasi naik Suzuki TS-125. Motor baru Korea, Hyosung Bowosa RX-125, ada 4 unit. Dua di antaranya disemplak Pieters Tanujaya dan test-ride MOTOR Plus. Tipe lain, Suzuki DR200 dan motor Austria KTM.

Maklum jalur anyar, kagak mau ambil risiko. Trabas survei 4 kali. 鉄urvei darat 3 kali. Sekali udara naik Cesna,・bilang Duddy Dewa, wakil ketua Trabas.

Jalur kali ini tergolong edan pisan. Etape pertama Jumat (17/8), alhamdulillah jalur masih bersahabat dengan peserta awam. Agak terasa berat di daerah Kertajaya. Jalan bukit bebatuan, bikin keseleo pinggang. Sedikit nurunin adrenalin, istirahat sekalian salat Jumat di Balai Gede. Hari pertama berakhir di Sindang Barang, Cianjur.

Hari kedua, off-road sesungguhnya. Peserta ditantang bercinta dengan alam perawan. Jalur didominasi pantai laut selatan.

Di pasir, risikonya ban nancep. Pengendalian oleng, mesin dipaksa kerja keras. Lumayan memeras tenaga. Bahkan yang jatuh tertimpa motor pun ada. Sialnya, kaki kena knalpot (baca: Kata Kita). Trik mudah, lewat pasir basah, lebih padat pasirnya, jadi ban tidak nancep.

Etape I, motor 125 cc 2-tak dan 4-tak, nggak jauh beda performanya. Tapi di etape II, masing-masing ada untung-ruginya. Di turunan curam, Hyosung 4-tak lebih sip. Tertolong engine-brake kompresi tinggi, cakram depan dan teromol belakang gede. TS-125 agak kerepotan. Pasalnya, kompresi rendah 2-tak, engine-brakenya kecil. Makin susah lagi, rem depan-belakang teromol kecil.

Tapi di tanjakan dan jalur berat pantai, Suzuki mendominasi. Bodi TS enteng. Andai jatuh pun, ngangkatnya kagak bikin ngos-ngosan. Tenaga lebih mumpuni mengatasi tanjakan. Hyosung ampun-ampun. Ngegasnya mesti sabar. Digeber malah ngedrop. Bobotnya berat, kalau jatuh, alamak..!

Asyiknya etape II, tak semua jalur bisa dilalui. Muara sungai Cibuni masih bisa dilewati. Tapi muara Cikaso, lebarnya sekitar 100 meter, dalam 5 meter, jadi harus naik perahu. Selain itu, muara Cikarang Bolong, motor mesti digotong.

Syukur banget, tepat pukul 17.00 rombongan sampai ke dunia sebenarnya, Ujung Genteng, Sukabumi. Suer, bener-bener pengalaman tak terlupakan. Hend/Foto : F-16, Tato/Suzuki, Hendra

sumber motorplus 23 agustus 2001

Prev: Rekrut anggota
Next: IN MEMORIAM NANA ” BULDOG” SUHERNA

Tidak ada komentar: